homePROFILETAGBOARDCREDITStumblrtwitterfollow
Malala Yousafzai #BringBackOurGirl


            Disini saya akan membahas tentang seorang anak yang umurnya dibawah saya tetapi sudah mengubah dunia. Dia adalah Malala Yousafzai. Anak berumur 16 tahun ini lahir 12 Juli 1997 lahir dari keluarga bersuku Pusthu, Dan menganut agama Islam. Ia dibesarkan di Mingoria bersama dua adik laki-laki dan dua ayam peliharaan.
            Dia memperjuangkan hak atas pendidikan bagi perempuan. Yang dimana pada saat itu tahun 2008 Taliban pemerintah pakistan melarang bagi perempuan untuk bersekolah. Saat tahun 2009 kira-kira umur 11-12 tahun Malala menulis di blognya bahwa betapa mengerikannya hidup dibawah pemerintahan Taliban.
            Pada tanggal 9 Oktober 2012, Malala ditembak di kepala dan di leher dalam upaya pembunuhan oleh kelompok bersenjata Talibanketika Malala pulang di bus sekolah. Malala sempat dirawat di Pakistan sebelum akhirnya diterbangkan ke Inggris untuk di rawat di RS di Birmingham. Pimpinan Taliban, Adnan Rasheed mengungkapkan penyesalannya atas kejadian ini namun tidak meminta maaf atas penembakan yang dialami Malala. Rasheed juga menyarankan Malala kembali ke Pakistan dan meneruskan pendidikan di Madrasah bagi perempuan.
Pasca penembakan Malala

            Pada tanggal 12 Juli 2013, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke 16, Malala berpidato di depan Forum Majelis Kaum Muda di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat. Pidatonya memuat tiga isu penting, yaitu hak perempuan, perlawanan terhadap terorisme dan kebodohan. PBB juga mendeklarasikan hari tersebut sebagai hari Malala.
            Dunia kini tersenyum senang saat mengetahui bahwa perjuangan Malala tidak sia-sia. Ia masuk sebagai salah satu kandidat terkuat peraih Nobel Perdamaian tahun 2013. Banyak kalangan optimistis Nobel Perdamaian akan berhasil digenggam Malala. Jika terjadi, itu akan menjadi sebuah momentum besar bagi perjuangannya di Pakistan. Ia akan lebih mudah mendapatkan dukungan luas, baik moril maupun materi, dalam menegakkan pendidikan yang layak bagi anak-anak di Pakistan dan anak-anak bernasib sama di berbagai belahan dunia. Tapi, walau banyak kalangan yang mendukung, Malala justru berpendapat sebaliknya. Ia menilai, jika berhasil meraih Nobel Perdamaian, penghargaan tersebut mungkin menjadi prematur dalam fase kehidupannya. Malala berpendapat bahwa dirinya lebih baik bekerja keras untuk hal tersebut terlebih dahulu dibandingkan menerimanya tahun ini. Pendapat itu dilontarkan gadis belia ini karena ia merasa belum berhasil memperjuangkan misi mulianya.
            Saat menulis blog ini, saya benar-benar terharu dan tercengang dengan anak yang satu ini. Kenapa? Karena dia benar-benar berani dalam membela apa yang menjadi haknya. Kasus Malala ini penting diangkat karena apa yang dilakukan Malala pada dasarnya merupakan perwujudan pemenuhan hak anak, terutama hak untuk mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi serta hak untuk menyampaikan pandangannya, yang diatur dalam Konvensi Hak Anak (KHA).  Apa yang dilakukan oleh Malala sebenarnya sudah banyak dilakukan juga oleh anak-anak Indonesia. Namun, nilai lebihnya adalah Malala berani mengambil resiko perjuangan berupa ancaman terhadap keselamatannya. Selain itu, apa yang dialami Malala tak menutup kemungkinan juga bisa terjadi di Indonesia, karena pelanggaran hak anak juga banyak terdapat di Indonesia, khususnya kekerasan terhadap anak dan pemaksaan pandangan orang dewasa terhadap anak-anak.  Bahkan tak jarang pelanggaran hak anak juga dilakukan oleh pemerintah sendiri melalui kebijakan maupun perlakuan dari pejabat pemerintah sendiri.
            Beberapa gambar di bawah ini adalah quotes dari Malala sendiri.
 

 

POSTED BY Unknown ON Minggu, 08 Juni 2014 @ 23.55
back | all rights reserved desiree 2012 | forth